Operasi
Direktori
Silberschatz, Galvin dan Gagne
mengkategorikan operasi-operasi terhadap direktori sebagai berikut:
Mencari Berkas
Mencari lewat
struktur direktori untuk dapat menemukan entri untuk suatu berkas tertentu.
berkas-berkas dengan nama yang simbolik dan mirip, mengindikasikan adanya keterkaitan diantara berkas-berkas
tersebut.
Membuat berkas
Berkas-berkas
baru perlu untuk dibuat dan ditambahkan ke dalam direktori.
Menghapus berkas
Saat suatu
berkas tidak diperlukan lagi, berkas tsb perlu dihapus dari direktori.
Menampillkan isi
direktori
Menampilkan
daftar berkas-berkas yang ada di direktori, dan semua isi direktori dari berkas-berkas dalam daftar tersebut.
Mengubah nama
berkas
Nama berkas
mencerminkan isi berkas terhadap pengguna. Oleh karena itu, nama berkas harus
dapat diubah-ubah ketika isi dan kegunaannya sudah berubah atau tidak sesuai
lagi. Mengubah nama berkas memungkinkan posisinya berpindah dalam struktur
direktori.
Akses Sistem
berkas
Mengakses tiap
direktori dan tiap berkas dalam struktur direktori. Sangatlah dianjurkan untuk menyimpan isi dan stuktur dari
keseluruhan sistem berkas setiap jangka waktu tertentu.
Menyimpan juga dapat berarti menyalin seluruh berkas ke pita magnetik. Teknik ini membuat suatu cadangan salinan dari
berkas tersebut jika terjadi kegagalan sistem atau jika
berkas itu tidak diperlukan lagi.
Struktur Directory
a. Direktori Satu Tingkat (Single Level Directory)
Struktur Direktori ini merupakan struktur
direktori yang paling sederhana dimana berkas disimpan dalam direktori yang
sama.
Direktori satu tingkat memiliki keterbatasan, yaitu bila berkas
bertambah banyak atau bila sistem memiliki lebih dari satu pengguna. Hal ini
disebabkan karena tiap berkas harus memiliki nama yang unik.
b. Direktori Dua Tingkat (Two Level Directory)
Membuat
direktori yang terpisah untuk tiap pengguna, yang disebut User File
Directory (UFD). Ketika pengguna login, master directory berkas
dipanggil. MFD memiliki indeks berdasarkan nama pengguna dan setiap entri
menunjuk pada UFD pengguna tersebut. Maka, pengguna boleh
memiliki nama berkas yang sama dengan berkas
lain.
c. Direktori dengan Struktur Tree (Tree-Structured
Directory)
Dalam struktur ini, setiap pengguna dapat membuat sub-direktori sendiri
dan mengorganisasikan
berkas-berkasnya. Dalam penggunaan normal, tiap pengguna memiliki apa yang
disebut direktori saat ini. Direktori saat ini mengandung
berkas-berkas yang baru-baru ini digunakan oleh pengguna.
Terdapat dua istilah, path (lintasan) relatif dan
lintasan mutlak. Lintasan relatif adalah lintasan yang dimulai dari direktori
saat ini, sedangkan lintasan mutlak adalah path yang dimulai dari root
directory.
d.
Direktori dengan Struktur
Graf Asiklik (Acyclic structured Directory)
Direktori dengan struktur tree melarang pembagian
berkas/direktori. Oleh karena itu, struktur
graf asiklik memperbolehkan direktori untuk berbagi berkas atau subdirektori.
Jika ada berkas yang ingin diakses oleh dua pengguna atau lebih, maka struktur ini
menyediakan fasilitas sharing.
e. Direktori dengan Struktur Graf Umum
Masalah
yang timbul dalam penggunaan struktur graf asiklik adalah meyakinkan apakah
tidak ada siklus. Bila
kita mulai dengan struktur direktori tingkat dua dan memperbolehkan pengguna
untuk membuat subdirektori, maka kita akan mendapatkan struktur direktori tree.
Sangatlah mudah untuk
mempertahankan sifat pohon, akan tetapi, bila kita tambahkan
sambungan pada direktori dengan struktur pohon, maka sifat pohon akan musnah dan menghasilkan struktur graf
sederhana.
0 comments:
Post a Comment